Hari terakhir saya di Hanoi, hal yang tidak boleh terlewatkan adalah mencoba kopi telur Vietnam atau ca phe trung.
Berdasarkan hasil penelusuran Google Maps, saya tertarik dengan Giang Cafe yang mana memiliki ulasan tertinggi untuk kafe penyedia minuman kopi telur.
Asal Usul Kopi Telur Vietnam
Setelah saya cari info, asal usul kopi telur Vietnam legendaris dimulai dari ide dari pendiri Giang Cafe ini.
Kopi telur pertama kali diperkenalkan di Vietnam pada tahun 1946 oleh Nguyen Van Giang. Minuman ini awalnya diciptakan sebagai alternatif susu, yang langka di Vietnam pada masa itu.
Dengan menggunakan telur sebagai pengganti susu, Giang Cafe berhasil menciptakan minuman yang lezat dan unik.
Lokasi Kafe Giang terletak di jalan Nguyen Huu Huan, Hanoi, Vietnam. Kafe ini mulai buka jam 7 pagi hingga jam 10 malam.
Hampir Tersesat Menuju ke Giang Cafe
Ternyata lokasi Giang Cafe tidak jauh dari penginapan hostel yang saya inap. Dari Ibiz City Hostel ke Giang Cafe, saya membutuhkan waktu lima menit menuju ke sana.
Akan tetapi, saya tidak langsung menuju ke kafe tapi berkeliling terlebih dahulu disekitaran Danau Hoan Kiem untuk ambil foto.
Baca Juga: Pengalaman ke Hanoi Vietnam Sendirian
Setelah itu, barulah saya menuju ke Giang Cafe yang sudah agak kesiangan. Jujur, saya agak kesulitan mencocokan petunjuk dari Google Maps dengan lokasi Giang Cafe.
Akhirnya ketemu juga karena saya melihat banyak orang berkumpulan di depan ruko yang ditunjuk oleh Google Maps.
Iseng nimbrung bentar, kepo kenapa banyak orang berkumpul. Ternyata benar, ini lokasi Giang Cafe. Pintu masuknya sangat kecil sekali. Jika pertama kali ke sana pasti kesusahan mencarinya.
Untungnya saya datang sendiri dan bisa masuk lebih cepat apabila ada satu kursi yang kosong.
Perlu diingat, bagi kamu yang akan ke sana musti datang saat pagi hari supaya terhindar dari antrean.
Suasana di Giang Cafe
Saat saya masuk kafe ini seperti berada di gang sempit. Bangunan kafe sangat kecil dan hanya memiliki dua lantai.
Saya kaget menemukan bahwa mereka tidak menyediakan meja dan kursi seperti yang biasa saya temui di kafe-kafe di Indonesia.
Kursi dan meja mereka justru mengingatkan saya pada masa-masa saya bersekolah di taman kanak-kanak.
Mungkin karena itu, kafe ini bisa hemat space dengan menggunakan bangunan kecil.
Lalu saya duduk di lantai satu saja daripada lantai dua karena lantai dua terlalu padat dan ingin dekat dengan kasir jika saya merasa kebingungan.
Ketika hendak memesan minuman, saya memperhatikan bahwa pelayanan untuk menu selain kopi telur agak lambat.
Beberapa pelanggan bahkan bertanya kapan pesanan mereka akan datang. Selain itu, saya mengalami kesulitan membaca harga yang tertera di daftar menu.
Saya merasa khawatir bahwa harga kopi yang akan saya pesan mungkin terlalu mahal. Terlebih lagi, saya bukanlah penikmat kopi berat dan saya memiliki riwayat masalah lambung yang parah juga.
Oleh karena itu, saya hanya memilih pesan kopi telur hangat saja karena menu ini lebih cepat datangnya dan saya harus cepat-cepat check out dari hostel.
Secangkir Kopi Telur Vietnam Hangat
Satu cangkir kopi telur Vietnam hangat telah tiba. Ketika melihat permukaan atas kopi telur Vietnam ini, ingatan saya langsung terbawa pada teh talua.
Teh talua (teh telur) adalah minuman teh campuran telur yang biasa disajikan oleh Ibu saya saat kondisi badan saya tidak fit.
Mirip dengan kopi telur, teh talua juga menggunakan telur sebagai salah satu bahan utamanya, namun perbedaannya terletak pada penggunaan teh daripada kopi.
Baca Juga: Intip Serunya Menikmati Keindahan Halong Bay Vietnam
Saat meminum kopi telur Vietnam, aroma dan cita rasanya membangkitkan kenangan manis tentang teh talua yang Ibu saya buatkan.
Meski keduanya berbeda dalam bahan dasar, kopi telur dan teh talua sama-sama menyajikan sensasi hangat dan kenikmatan yang tak terlupakan.
Rasa kopi telur vietnam sangat enak. Saya suka di bagian permukaannya yang berwarna kuning buih dari hasil kocokan dengan telur dan ditambah dengan bubuk kopi.
Manisnya yang pas dan rasa kopi tidak pahit. Sebagai seorang yang jarang minum kopi, ini sangat cocok di lidah saya.
Apalagi yang saya pilih adalah kopi telur panas di mana membuat badan saya lebih segar.
Saya membayar untuk satu kopi telur hangat sebesar VND 25000 atau Rp15 ribu (11 Oktober 2019). Ternyata harga tidak semahal yang saya pikirkan.
Baca Juga: Solo Traveling ke Vietnam Selama 10 Hari Cuma 5 Juta
Jadi, jika kamu mengunjungi Kota Hanoi, jangan lupa mencoba minum kopi telur di Kafe Giang. Nikmati kelezatan kopi telur Vietnam yang unik sambil merasakan atmosfer yang khas.
Saya yakin kamu akan memiliki pengalaman yang tak terlupakan. Selamat menikmati!
Be First to Comment