Transit di bandara kuala lumpur bisa menjadi pengalaman yang menarik atau menyebalkan, tergantung pada bagaimana kita mengaturnya.
Saya pernah mengalami keduanya saat mendapatkan tiket pesawat murah untuk terbang ke Vietnam.
Bagaimana Cara Transit di Bandara Kuala Lumpur
Waktu transitnya selama enam jam di bandara ini, yang ternyata cukup membingungkan bagi saya.
Meskipun saya sudah pernah ke Malaysia sebelumnya, saya masih merasa asing dengan bandara ini. Ada klia 1 dan klia 2 yang sangat besar.
Saya harus mencari tahu di mana saya harus mengurus visa on arrival, check in, dan tempat penungguan pesawat selanjutnya.
Baca Juga: Solo Traveling ke Vietnam Selama 10 Hari Cuma 5 Juta
Saya hampir tersesat di bandara yang luas dan ramai ini. Untungnya, saya mendapat bantuan dari petugas bandara yang ramah dan profesional.
Mereka memberi saya petunjuk yang cukup jelas dan membantu saya bagaimana proses transit dengan mudah sesuai dengan negara tujuan saya yaitu Vietnam.
Begitu tiba di bagian Imigrasi Malaysia, mereka memeriksa data saya berupa paspor dan beberapa pertanyaan terkait ke negara yang mau dituju.
Lalu, mereka meminta saya untuk menunjukkan bukti penginapan hotel di Vietnam, dan tiket pesawat pulang ke Indonesia.
Saya tidak tahu kalau ini adalah syarat untuk masuk ke Malaysia. Untungnya, saya sudah memesan hotel dan tiket pesawat sebelumnya. Hahaha.
Setelah saya melewati imigrasi, saya check in ke bagian Malindo Air yang akan membawa saya ke Ho Chi Minh City.
Apa yang Bisa Dilakukan saat Transit di Bandara Kuala lumpur
Mungkin ada pertanyaan apa yang bisa dilakukan saat transit di bandara kuala lumpur? Karena saya cuma punya waktu selama enam jam jadi, mustahil untuk mencoba naik kereta di Malaysia atau ke sentral kuala.
Oleh karena itu, saya putuskan untuk menunggu pesawat selanjutnya dan mencari tempat sarapan yang enak di sana.
Saat mencari sarapan, banyak restoran ditemukan di Bandara KLIA. Namun, saat itu saya memilih untuk sarapan di KFC.
Saat sudah tahu lokasi KFC, saya lanjutkan mencari mesin ATM karena sebelum ke luar negeri, saya hanya menukarkan mata uang rupiah ke mata uang Vietnam yaitu Dong.
Setelah menemukan mesin ATM, entah kenapa kartu bank Mandiri saya tidak dapat digunakan di Malaysia meskipun sudah ada logo Visa.
Untungnya, saya membawa kartu bank Jenius dan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp25 ribu setiap tarik uang di mesin ATM.
Selain itu, saya merasa kesal karena merasa kesusahan mengakses wifi gratis yang ada bandara. Hmm, inilah resikonya kalau suka cari gratisan.
Rencana saat tiba di bandara ini, saya menfixkan apa aja itinerary yang akan lakukan di Vietnam namun saya harus bersabar dan menunggu sampai bisa terhubung dengan internet.
Akhirnya saya putuskan membeli sim card Malaysia supaya bisa booking online yang belum sempat sebelumnya saat di Indonesia.
Ada rasa penyesalan saat itu. Saya merasakan jalan-jalan kali ini terlihat kacau dan serba mendesak gara-gara paspor baru saya hampir gagal didapatkan sebelum saya berangkat.
Baca Juga: Pengalaman Perpanjang Paspor yang mau Habis
Jadi, saya belum bisa fokus untuk membuat itinerary di Vietnam secara lengkap dan reservasi apa-apa yang perlu.
Setelah membeli sim card one day Malaysia, saya langsung akses Traveloka untuk beli tiket pesawat Vietjet Air.
Kemudian, saya juga akses Klook untuk beli sim card Vietnam, tiket ke Ha Long Bay, dan Ba Na Hills. Untuk pembelian tiket sleeping bus, saya membelinya di Easybook.
Saat proses transaksi, ternyata semua pesanan saya ditolak. Wah saat itu, saya makin panik dan merasa hopeless. Kacau sudah, jalan-jalan Vietnam saya kali ini.
Alasan ditolaknya adalah karena metode pembayaran yang saya gunakan butuh security code yang dikirimkan lewat sms.
Di mana, nomor kartu sim Indonesia saya tidak bisa digunakan di Bandara Kuala Lumpur Malaysia.
Mungkin ada dua jam saya mencari info bagaimana cara transaksi ini bisa berhasil. Karena sudah lapar dan kurang tidur, saya putuskan makan dulu di KFC.
Habis makan, saya lanjutkan untuk coba akses. Mungkin wajah saya sudah kelihatan panik. Akhirnya saya bertemu dengan orang baik.
Namanya mba Risma dari Yogyakarta di mana orang tuanya tinggal di Penang Malaysia. Dia ternyata sedang menunggu kedatangan pesawat ke Penang.
Mba Risma memberi informasi ke saya bagaimana menggunakan wifi gratis dan kartu sim card Indonesia di Bandara Kuala Lumpur. Jujur, saat itu saya terharu.
Saya cepat-cepat akses semua aplikasi yang sempat gagal sebelumnya dan akhirnya berhasil.
Selain itu, saya baru tahu di aplikasi Bank Jenius bisa diakses di luar negeri untuk transaksi online dengan menggunakan fasilitas internet banking mereka.
Saat saya gunakan ternyata lebih gampang dan cepat. Tanpa menunggu sms berupa security code.
Artinya nanti saat saya di Vietnam, ingin booking yang lainnya, jadi, saya tidak perlu khawatir lagi bagaimana cara bayarnya.
Baca Juga: Pengalaman ke Hanoi Vietnam Sendirian
Nah begitulah pengalaman saya saat transit di Bandara Kuala Lumpur. Berikut beberapa catatan saya saat solo traveling ke luar negeri pertama kali:
- Saat pemeriksaan di Imigrasi di luar negeri, persiapkan paspor, bukti penginapan hotel, dan jadwal kepulangan pesawat.
- Sudah memiliki mata uang negara tujuan
- Bawa beberapa kartu ATM yang bisa digunakan saat ke luar negeri
- Pastikan akun bank bisa transaksi online di luar negeri
Kak, jd gmn caranya pake wifi gratis & sim Indo ? Tpg bagi info dong ….
Saya saat tiba di Bandara Kuala Lumpur dibantu mba2 yg sering bolak balik KL-Indonesia kak. Itu kejadian tahun 2019, kayaknya tahun ini udah free wifi di KL kak. Coba tanya CS cara akses wifi gratis. Nah, sim indonesia di bandara KL masih kedect kak saat itu, tapi pas nyampe Vietnam nggak bisa.
Klo kakak tujuannya mau liburan di Malysia, beli aja sim card Malaysia kak. Tapi hanya untuk transit aja dan transaksi spt saya, pastikan punya banking bisa diakses di luar negeri tanpa OTP. Kayak Bank Jenius